Tuberkulosis: Fakta, Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit paling tua yang pernah ada di dunia. Penyebabnya adalah mikrobakterium tuberculosis. Penyakit ini paling

Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) adalah salah satu penyakit tertua yang diketahui manusia dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, namun sekitar sepertiga kasus terjadi di luar paru-paru. Dengan pengobatan yang tepat, TB dapat disembuhkan. Tanpa pengobatan, penyakit ini bisa berakibat fatal dalam waktu lima tahun.

Mengenal Mycobacterium tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri kompleks yang termasuk dalam keluarga mikobakteri. Anggota lainnya termasuk: - M. bovis: Menyebabkan TB pada sapi dan bisa menular ke manusia melalui susu yang tidak dipasteurisasi, menyebabkan TB gastrointestinal. - M. africanum: Banyak ditemukan di Afrika. - M. microti: Kurang virulen dibandingkan spesies lainnya. - M. canetti: Sangat jarang ditemukan.

Bakteri ini memiliki dinding sel yang unik dan tahan asam, membuatnya sulit ditembus oleh antibiotik. Dinding selnya juga mengandung lipoarabinomannan yang membantu bakteri menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.

Penyebaran dan Penularan TB

Lebih dari 3,8 juta kasus baru terjadi di negara berkembang setiap tahun. Di Asia terdapat 5 juta kasus, di Afrika 2 juta, di Asia Tengah 0,6 juta, dan di Amerika Latin 0,4 juta.

Penularan TB paling sering terjadi melalui udara, terutama dari penderita TB paru yang batuk, bersin, atau berbicara. Droplet kecil (<10μm) dapat bertahan di udara dan dihirup oleh orang lain. Setiap batuk menghasilkan sekitar 3.000 droplet infeksius. Penularan terjadi melalui kontak erat dengan penderita TB dengan kepadatan bakteri tinggi (105 bakteri/mL).

Kondisi rumah yang kurang ventilasi dan perputaran udara yang lambat meningkatkan risiko penularan. Setelah bakteri TB masuk ke tubuh, kemampuan tubuh untuk mengeliminasi bakteri sangat berpengaruh. Pada tubuh yang lemah, infeksi primer bisa terjadi, terutama pada anak-anak. Pada tubuh yang kuat, bakteri bisa "tidur" dan aktif kembali saat sistem kekebalan tubuh melemah, menyebabkan infeksi sekunder yang lebih infeksius.

Organ Tubuh yang Terkena TB

  1. Paru-paru: Gejala awal termasuk batuk lebih dari sebulan, penurunan berat badan, keringat malam, dan batuk berdarah. Pada infeksi lanjut, dapat terjadi efusi pleura, kebocoran paru, fibrosis paru, dan abses paru.
  2. Kelenjar Getah Bening: Pembesaran kelenjar getah bening sering terjadi pada penderita HIV. Benjolan biasanya muncul di leher dan atas tulang belikat.
  3. Pleura: Infeksi pleura menyebabkan efusi pleura. Cairan pleura berlebihan dapat menyebabkan pyothorax.
  4. Genitourinaria: Infeksi dapat menyebabkan nyeri saat buang air kecil, darah dalam urin, dan nyeri punggung.
  5. Tulang: Infeksi tulang terutama terjadi pada tulang belakang, panggul, dan lutut, menyebabkan deformitas dan kerusakan tulang.
  6. Selaput Otak: Infeksi pada selaput otak menyebabkan penurunan kesadaran, nyeri kepala, dan kekakuan leher.
  7. Sistem Pencernaan: Infeksi dapat disebabkan oleh Mycobacterium bovis dalam susu yang tidak dipasteurisasi atau melalui tertelannya dahak yang terinfeksi.

Penegakan Diagnosa dan Pengobatan

Diagnosa TB dilakukan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, biopsi, tes PPD5TU, dan pemeriksaan dahak. Pengobatan harus tepat dan kontinu untuk mencegah resistensi obat. Dukungan keluarga sangat penting untuk keberhasilan pengobatan.

10 Fakta Tentang Tuberkulosis

  1. TB menyebar melalui udara: Setiap penderita TB dapat menginfeksi 10-15 orang per tahun jika tidak diobati.
  2. Jumlah penderita TB: Lebih dari 2 miliar orang (1/3 populasi dunia) terinfeksi TB. Satu dari 10 orang akan mengembangkan TB aktif selama hidup mereka.
  3. Angka kematian tinggi: Pada 2007, terdapat 1,77 juta kematian akibat TB, setara dengan 4.800 kematian per hari.
  4. Risiko tinggi pada penderita HIV: TB adalah penyebab utama kematian pada penderita HIV.
  5. Kasus baru TB: Pada 2007, terdapat 9,27 juta kasus TB baru, dengan 80% terjadi di 22 negara.
  6. Pandemi TB: TB adalah pandemi, dengan insidensi tinggi di Afrika dan Asia.
  7. MDR-TB: Multidrug-resistant TB adalah bentuk TB yang sulit diobati dengan pengobatan standar.
  8. Kasus MDR-TB baru: Pada 2007, terdapat 511.000 kasus baru MDR-TB, dengan mayoritas kasus di Cina, India, dan Rusia.
  9. Strategi WHO: WHO memiliki strategi Stop TB untuk mengurangi prevalensi dan kematian TB hingga 50% pada 2015 dibandingkan dengan 1990.
  10. Rencana global: Rencana global untuk menghentikan TB dimulai pada 2006 dengan investasi sebesar 67 miliar dolar AS.

Kesimpulan

Tuberkulosis adalah penyakit serius yang masih menjadi ancaman global. Meskipun dapat diobati, TB memerlukan pengobatan yang tepat dan berkelanjutan untuk mencegah resistensi obat dan penyebaran lebih lanjut. Kesadaran dan dukungan dari masyarakat sangat penting dalam memerangi penyakit ini. Dengan informasi yang tepat dan tindakan pencegahan yang efektif, kita dapat mengurangi dampak TB di seluruh dunia.