Poliomielitis merupakan infeksi dari virus jenis enteroviral yang dapat bermanifestasi dalam 4 bentuk yaitu, infeksi yang tidak jelas, menetap,
Polio, atau poliomielitis, adalah penyakit yang menyerang sistem saraf dan disebabkan oleh virus polio. Virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, bahkan kematian.
Bagaimana Polio Menular?
Polio menular melalui kontak dengan air atau makanan yang terkontaminasi feses orang yang terinfeksi. Virus ini dapat masuk ke tubuh melalui mulut, hidung, atau mata.
Siapa yang Berisiko terkena Polio?
Semua orang berisiko terkena polio, terutama anak-anak. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan HIV/AIDS, juga berisiko lebih tinggi terkena polio.
Gejala Polio
Gejala polio dapat bervariasi, dan beberapa orang mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala yang paling umum meliputi:
Gejala ringan:
- Demam
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut
- Radang tenggorokan
Gejala non-paralisis:
- Kaku leher
- Sakit kepala parah
- Nyeri di tungkai bawah
- Radang selaput otak
Gejala paralisis:
- Kelemahan otot di satu area atau menyebar
- Kelemahan otot tidak simetris
- Pengecilan otot
- Pemulihan yang bisa total, sebagian, atau tidak sama sekali
Kasus polio yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Kelumpuhan permanen
- Kesulitan bernapas
- Kematian
Bagaimana Mencegah Polio?
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah polio. Vaksin polio aman dan efektif, dan telah membantu mengurangi jumlah kasus polio di seluruh dunia secara dramatis. Ada dua jenis vaksin polio:
- Vaksin polio suntik (IPV): diberikan kepada anak-anak pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6-12 bulan, dan sebelum masuk sekolah (usia 4 tahun).
- Vaksin polio tetes (OPV): diberikan kepada anak-anak pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan booster setiap 4 tahun.
Selain vaksinasi, Anda juga dapat membantu mencegah polio dengan:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan.
- Minum air yang aman dan hindari air yang terkontaminasi.
- Menjaga kebersihan makanan dan hindari makan makanan yang tidak dimasak dengan benar.
- Hindari kontak dengan orang yang sakit polio.
Pengobatan Polio
Tidak ada obat antivirus yang efektif untuk polio. Pengobatan polio bertujuan untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi. Pengobatan yang diberikan dapat berupa:
- Obat pereda nyeri untuk sakit kepala.
- Ventilator untuk pasien dengan gangguan pernapasan.
- Trakeostomi untuk pasien yang membutuhkan ventilator dalam jangka panjang.
- Terapi rehabilitasi untuk pasien dengan kelumpuhan otot.
- Operasi untuk pasien dengan efek samping gangguan bentuk atau pengeroposan sendi panggul.
Polio dapat dicegah dengan vaksinasi. Pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi polio sesuai dengan jadwal.
Sumber: