Waspada Demam Berdarah! Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Gejala demam berdarah - Nyamuk Aedes merupakan nyamuk pembawa virus dengue dan biasanya hanya nyamuk betina yang mengigit dengan mengambil darah

gejala demam berdarah

Nyamuk Aedes, si mungil bergaris hitam putih, membawa bahaya tersembunyi di balik gigitannya. Virus dengue yang diinokulasikannya saat mengisap darah dapat memicu penyakit demam berdarah (DBD), yang tak hanya bikin tidak nyaman, tapi juga berpotensi mengancam jiwa.

Bagaimana Nyamuk Aedes Menyebarkan DBD?

Nyamuk betina yang terinfeksi virus dengue adalah biang keladi utama. Biasanya, nyamuk ini aktif menggigit di pagi dan sore hari, saat banyak orang beraktivitas di luar ruangan.

Setelah menggigit orang yang terinfeksi, virus dengue membutuhkan waktu 8-10 hari untuk berkembang biak di dalam tubuh nyamuk. Setelah masa inkubasi selesai, nyamuk yang terinfeksi siap menularkan virus dengue kepada orang lain melalui gigitannya.

Gejala DBD yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini beberapa gejala DBD:

  • Demam tinggi (38-40°C) selama 2-7 hari yang tidak kunjung turun.
  • Munculnya ruam merah di kulit.
  • Nyeri tulang dan sendi yang terasa seperti patah.
  • Mual dan muntah.
  • Mimisan.
  • Sakit kepala yang parah.
  • Nyeri di belakang mata.
  • Kulit muka kemerahan.
  • Penurunan jumlah sel darah putih (leukosit).
  • Penurunan jumlah trombosit.
  • Kegelisahan yang berlebihan.
  • Ujung tangan dan kaki terasa dingin dan berkeringat.

Langkah Tepat Menghadapi DBD

Apabila ada anggota keluarga atau orang disekitarmu memiliki gejala seperti diatas, lakukan beberapa hal berikut ini:

  • Pantau suhu tubuh secara teratur untuk mengetahui perkembangan demam.
  • Segera ke dokter jika demam tidak turun setelah 3 hari.
  • Jika hasil laboratorium menunjukkan trombosit rendah dan hematokrit tinggi, segera rawat inap di rumah sakit.
  • Istirahat yang cukup dan perbanyak minum cairan untuk menjaga tubuh terhidrasi.
  • Hindari syok dengan menjaga kaki tetap hangat, menenangkan pasien yang gelisah, dan mencegah pingsan.

Upaya Pencegahan DBD yang Efektif

Kita semua yakin dan sadar bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Maka dari itu, berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya wabah demam berdarah:

  • Jaga kebersihan lingkungan dengan rutin membersihkan tempat tinggal dan area sekitar.
  • Kuras bak mandi dan wadah penampungan air minimal seminggu sekali untuk mencegah nyamuk berkembang biak.
  • Tutup rapat ember dan gentong air untuk mencegah nyamuk masuk dan bertelur.
  • Bersihkan barang bekas yang dapat menampung air hujan, seperti kaleng dan botol, agar tidak menjadi sarang nyamuk.
  • Lakukan fogging atau pengasapan di lingkungan tempat tinggal secara berkala.
  • Taburkan abate (larvasida) di tempat penampungan air untuk membunuh jentik nyamuk.
  • Gunakan lotion anti nyamuk saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Semprotkan obat nyamuk di dalam rumah dan kamar untuk mengusir nyamuk.

Pengobatan DBD

Belum ada obat yang secara khusus dapat menyembuhkan DBD. Pengobatan DBD ringan biasanya fokus pada pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi dan obat penurun panas seperti paracetamol untuk meredakan demam. Sedangkan, Pada kasus DBD parah, pasien membutuhkan rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan infus, elektrolit, dan transfusi darah (jika terjadi pendarahan).

Kesimpullan

Dengan memahami gejala, penyebab, dan pencegahan DBD, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri dan keluarga dari penyakit ini. Bagikan informasi ini kepada orang-orang di sekitar Anda agar semakin banyak yang sadar tentang bahaya DBD dan cara menghindarinya. Ingat! DBD dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat. Segera ke dokter jika Anda merasakan gejala DBD.

Mari jaga kesehatan bersama!

Sumber: