SEKSOLOG Dr. Boyke Dian Nugraha menyarankan masyarakat untuk ikut membantu mencegah dan menekan penularan penyakit HIV/AIDS. Menurutnya, ada lima
Penyakit HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global yang serius. Dr. Boyke Dian Nugraha, seorang ahli seksologi, menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mencegah dan menekan penularan penyakit ini. Dalam upaya untuk memberikan pemahaman yang lebih luas, Dr. Boyke menekankan lima langkah kunci yang dapat diambil oleh individu untuk melindungi diri dan orang lain dari risiko HIV/AIDS.
Langkah 1: Menghindari Seks Bebas
Menurut Dr. Boyke, langkah pertama yang sangat penting adalah menghindari berhubungan seks bebas. Hal ini karena risiko penularan HIV/AIDS sangat tinggi pada orang yang terlibat dalam praktek seks tanpa pengaman. Bahkan, sekecil apapun kemungkinannya, risiko tersebut tetap ada.
Langkah 2: Setia pada Pasangan
Salah satu strategi pencegahan yang lebih sederhana adalah menjaga kesetiaan dalam hubungan. Dr. Boyke menekankan pentingnya setiap individu untuk tetap setia kepada pasangan mereka. Dengan cara ini, potensi penularan HIV/AIDS dapat diminimalisir karena interaksi seksual terjadi hanya antara dua orang yang saling mempercayai.
Masalah Kesetiaan dalam Hubungan
Namun, Dr. Boyke juga menyadari bahwa kesetiaan seringkali menjadi masalah kompleks dalam hubungan. Banyak orang tidak puas dengan pasangan mereka dan mencari kepuasan di luar hubungan yang sah. Hal ini dapat membuka pintu bagi penularan HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya.
Langkah 3: Penggunaan Kondom
Jika kedua langkah sebelumnya tidak dapat diterapkan dengan baik, penggunaan kondom adalah langkah berikutnya yang sangat disarankan. Kondom merupakan alat yang efektif dalam mencegah penularan HIV/AIDS selama digunakan dengan benar dan konsisten selama aktivitas seksual.
Langkah 4: Hindari Penggunaan Jarum Suntik Bergantian
Dr. Boyke juga menyoroti pentingnya untuk menghindari penggunaan jarum suntik bergantian. Praktek ini, terutama di kalangan para pengguna narkoba, dapat menjadi sumber penularan HIV/AIDS. Oleh karena itu, sterilisasi jarum suntik atau penggunaan jarum suntik baru setiap kali harus diutamakan.
Peran Generasi Muda
Terutama kepada para generasi muda, Dr. Boyke menekankan pentingnya untuk menghindari praktek berisiko seperti penggunaan jarum suntik bergantian. Pendidikan dan kesadaran akan bahaya tersebut harus disebarkan secara luas.
Langkah 5: Transfusi Darah yang Selektif
Langkah terakhir yang disarankan adalah menjalani transfusi darah dengan selektif dan ketat. Ini penting untuk menghindari penularan HIV/AIDS melalui transfusi darah yang tidak terjamin kebersihannya.
Kesimpulan
Mengakhiri seminar yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Dr. Boyke Dian Nugraha menekankan bahwa masalah HIV/AIDS tidak boleh dianggap remeh. Dengan langkah-langkah yang tepat dan kesadaran yang tinggi, kita dapat bersama-sama mencegah penularan penyakit ini. Pengetahuan adalah kunci untuk melawan HIV/AIDS, dan upaya kolektif kita sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.