Angka kejadian infeksi baru, infeksi lampau, dan infeksi berulang entamoeba hystolytica asimtomatik lebih tinggi pada anak usia sekolah dibandingkan
Pernahkah kamu mendengar tentang Entamoeba histolytica (E. histolytica)? Parasit mikroskopis ini mungkin terdengar asing, tapi jangan salah, E. histolytica bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak usia sekolah.
Mengapa Anak Sekolah Lebih Berisiko?
Menurut penelitian, anak usia sekolah lebih rentan terhadap infeksi E. histolytica dibandingkan anak usia prasekolah. Salah satu penyebabnya adalah kebiasaan jajan di sekolah. Studi menunjukkan bahwa 97% penjaja makanan di pinggir jalan terkontaminasi parasit, dengan E. histolytica ditemukan pada 72% di antaranya.
Dampak Nyata Infeksi E. histolytica
Infeksi E. histolytica dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk diare, disentri, dan bahkan komplikasi serius seperti abses hati dan paru-paru. Di Indonesia, diare menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian anak, dan salah satu penyebab utama diare adalah infeksi E. histolytica.
Bagaimana Cara Penularannya?
Penularan E. histolytica terjadi melalui fecal-oral, artinya parasit ini berpindah dari tinja orang yang terinfeksi ke orang lain melalui makanan, air, atau tangan yang terkontaminasi. Sumber penularan utama adalah orang yang terinfeksi secara kronis atau karier E. histolytica.
Upaya Pencegahan dan Deteksi Dini
Pencegahan infeksi E. histolytica sangatlah penting. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah buang air besar.
- Memperhatikan kebersihan makanan: Konsumsi makanan yang dimasak dengan benar dan hindari jajanan sembarangan.
- Minum air yang bersih dan aman: Pastikan air yang dikonsumsi telah direbus atau diolah dengan baik.
- Memeriksakan diri secara berkala: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi infeksi E. histolytica secara dini.
Penelitian Penting untuk Melawan E. histolytica
Penelitian Dr. Rini Sekartini, seorang doktor di bidang Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia, memberikan kontribusi penting dalam upaya melawan E. histolytica. Penelitiannya fokus pada pengembangan sistem skoring untuk memprediksi risiko infeksi E. histolytica pada anak usia prasekolah dan usia sekolah. Sistem ini dapat membantu mendeteksi dini anak-anak yang berisiko tinggi dan memungkinkan intervensi dini untuk mencegah infeksi.
Pentingnya Data dan Kebijakan yang Tepat
Data dari penelitian Dr. Rini Sekartini dapat menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya pencegahan penyebaran infeksi E. histolytica. Data ini juga dapat menjadi landasan bagi program kesehatan anak secara nasional, baik oleh pemerintah maupun organisasi non-pemerintah.
Mari Bersama Lawan E. histolytica!
Dengan meningkatkan kesadaran tentang E. histolytica dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi anak-anak kita dari bahaya infeksi ini. Mari bersama-sama jaga kesehatan dan ciptakan lingkungan yang bersih dan aman bagi anak-anak kita.
Sumber:
- Disertasi Rini Sekartini: Perbedaan Faktor Risiko Infeksi Entamoeba Histolytica Asimtomatik pada Anak Usia Prasekolah dan Usia Sekolah Sebagai Dasar Tindakan Intervensi: Pemanfaatan Sistem Skoring dan Analisis Spasial Menggunakan Sistem Informasi Geografi.