Suplemen Vitamin C dan E tak Kurangi Risiko Kanker

MENGONSUMSI pil atau suplemen vitamin C dan E ternyata tidak mempengaruhi risiko seseorang mengidap kanker, demikian hasil riset terbaru melibatkan

kanker

Hai semua, siapa yang suka minum pil atau suplemen vitamin C dan E di sini? Tentu saja, kita semua ingin menjaga kesehatan dengan cara yang paling mudah, bukan? Tapi, tahukah kamu bahwa hasil riset terbaru menunjukkan bahwa konsumsi vitamin-vitamin tersebut mungkin tidak memberikan efek perlindungan terhadap risiko kanker? Mari kita bahas lebih lanjut.

Temuan Riset Terbaru Mengenai Vitamin C dan E dalam Pencegahan Kanker

Tidak Ada Bukti Efektifitas

Menurut hasil riset terbaru yang melibatkan sekitar 15.000 pria di Amerika Serikat, konsumsi pil atau suplemen vitamin C dan E tidak mempengaruhi risiko seseorang mengidap kanker. Howard D. Sesso, Sc.D., M.P.H., asisten profesor jurusan kesehatan di Brigham and Women’s Hospital, menyatakan bahwa setelah hampir 10 tahun partisipan melakukan suplementasi vitamin C atau E, tidak ada bukti yang mendukung penggunaan kedua suplemen tersebut dalam pencegahan kanker.

Tidak Berbahaya, Namun Tidak Efektif

Meskipun demikian, Sesso menekankan bahwa penggunaan suplemen vitamin C dan E tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa sementara suplemen ini tidak memberikan manfaat perlindungan yang diharapkan, mereka juga tidak memiliki dampak negatif.

Detail Riset dan Temuan

Metodologi Penelitian

Penelitian ini, yang didanai oleh National Institutes of Health dan beberapa produsen vitamin, melacak risiko kanker pada 14.641 dokter pria AS. Mereka dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mengonsumsi vitamin E 400 IU setiap hari atau plasebo, sedangkan kelompok lain mengonsumsi 500 miligram vitamin C setiap hari atau plasebo. Rata-rata usia partisipan adalah 64 tahun pada awal riset dan perkembangan mereka diikuti selama delapan tahun.

Temuan Utama

Dari total partisipan, sebanyak 1.929 kasus kanker ditemukan, termasuk 1.013 kasus kanker prostat. Namun, hasil riset menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan mencolok dalam risiko kanker antara kelompok yang mengonsumsi suplemen vitamin dan kelompok plasebo.

Kesimpulan

"Percobaan klinis seperti ini dengan cepat menutup pintu bagi harapan bahwa suplementasi vitamin yang umum ditemukan mungkin melindungi manusia dari kanker," kata Marji McCullough, kepala bagian gizi di American Cancer Society.

"Untuk memperoleh dua vitamin itu dan zat gizi lainnya, American Cancer Society menganjurkan agar masyarakat mengkonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan -- sayur, buah dan jenis padi-padian. Bonusnya ialah jenis makanan itu membantu mencegah kegemukan, yang meningkatkan resiko beberapa jenis kanker," tegas McCullough.

Kesimpulan

Jadi, meskipun kita sering mencari jalan pintas untuk menjaga kesehatan, terkadang jawabannya sederhana: makanan sehat adalah kunci utama. Mengkonsumsi pil atau suplemen mungkin tidak selalu memberikan manfaat yang diharapkan, tetapi makanan alami yang kaya akan nutrisi tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko kanker.