Diartikel ini menjelaskan tentang serba serbi penyakit beri-beri. Ada juga ramuan tradisional yang dipercaya bisa mengurangi gejalanya. Temukan info detilnya hanya di artikel ini.
Sahabat Aun, Sudah pernah dengar penyakit beri-beri kan? Yap, Penyakit yang menyerang saraf ini disebabkan oleh kekurangan vitamin B1 (tiamin), lho! Dulu sih penyakit ini sempat mewabah, terutama di negara-negara yang menjadikan nasi putih giling sebagai makanan pokok. Tapi, sekarang sudah jarang terjadi.
Kenapa Beri-Beri Bisa Terjadi?
Vitamin B1 berperan penting dalam metabolisme karbohidrat dan fungsi saraf. Tubuh kita tidak bisa memproduksi vitamin B1 sendiri, jadi harus didapatkan dari asupan makanan. Nah, kekurangan vitamin B1 inilah yang memicu beri-beri.
Siapa yang Berisiko Terkena Beri-Beri?
Beri-beri bisa mengena siapa saja. Tapi ada beberapa orang yang memiliki faktor resiko lebih besar, diantaranya adalah:
- Pengonsumsi nasi putih dari beras giling: Nasi beras putih giling telah kehilangan banyak vitamin B1 dalam proses penggilingan, maka sebenarnya lebih sehat beras yang ditumbuk.
- Ibu hamil dan menyusui: Kebutuhan vitamin B1 ibu hamil dan menyusui lebih tinggi untuk mendukung perkembangan janin dan bayi.
- Bayi yang minum ASI dari ibu yang kekurangan vitamin B1: Bayi yang baru lahir dan bayi di bawah usia 6 bulan hanya mendapatkan vitamin B1 dari ASI.
- Pecandu alkohol: Alkohol mengganggu penyerapan vitamin B1 dalam tubuh.
- Orang dengan gangguan pencernaan: Gangguan pencernaan seperti penyakit celiac dan Crohn's disease dapat menghambat penyerapan vitamin B1.
Bagaimana Gejala Beri-Beri?
Gejala beri-beri bisa bervariasi dan berkembang secara bertahap. Berikut beberapa gejalanya:
Gejala awal:
- Lelah dan lemas
- Kesemutan dan rasa baal di kaki dan tangan
- Nyeri otot
- Penurunan nafsu makan
- Sulit berkonsentrasi
Gejala lanjut:
- Bengkak di kaki dan tangan
- Kelumpuhan pada kaki dan tangan
- Gangguan jantung dan pernapasan
- Pada bayi, bisa terjadi kejang dan meninggal mendadak
Jenis-jenis Beri-Beri
Ada 3 jenis beri-beri. Yaitu:
- Beri-beri kering: Gejalanya meliputi kelemahan otot, kesemutan, dan kelumpuhan.
- Beri-beri basah: Gejalanya meliputi pembengkakan kaki, tangan, dan wajah, serta gagal jantung.
- Beri-beri infatil: Terjadi pada bayi dan ditandai dengan kejang, menangis lemah, dan gagal jantung.
Bagaimana Cara Mencegah Beri-Beri?
Mencegah beri-beri lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut beberapa tipsnya:
- Konsumsi makanan kaya vitamin B1: Beras merah, kacang-kacangan, ikan, telur, daging, tempe, oncom, sayuran hijau, dan buah-buahan.
- Pilihlah nasi merah daripada nasi putih: Nasi merah masih mengandung kulit ari yang kaya vitamin B1.
- Pastikan ibu hamil dan menyusui mendapatkan asupan vitamin B1 yang cukup: Konsumsi suplemen vitamin B1 jika diperlukan.
- Berikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama: ASI kaya akan vitamin B1.
Bagaimana Cara Mengobati Beri-Beri?
Pengobatan beri-beri tergantung pada tingkat keparahannya. Biasanya, pengobatan dilakukan dengan:
- Pemberian suplemen vitamin B1: Suplemen vitamin B1 bisa diberikan secara oral, suntik, atau intravena.
- Perawatan suportif: Pengobatan untuk mengatasi gejala seperti pembengkakan, gagal jantung, dan gangguan pernapasan.
- Perubahan pola makan: Konsumsi makanan kaya vitamin B1.
Ramuan Tradisional untuk Beri-Beri
Beberapa ramuan tradisional dipercaya dapat membantu meredakan gejala beri-beri. Namun, perlu diingat bahwa efektivitas ramuan tradisional belum terbukti secara ilmiah dan tidak boleh menggantikan pengobatan medis. Berikut beberapa contohnya:
- Ramuan 1:
- bahan
- Kacang hijau 1 cangkir, santan kelapa 2 cangkir dan gula enau 2 jari.
- Cara membuat:
- Bahan-bahan ini dicampur dan dibuat menjadi bubur yang cukup kental.
- Cara penggunaan:
- Sajikan selagi masih hangat, sehari 2 kali.
- Ramuan 2:
- bahan:
- Kulit kamboja 2jari, kulit kacang kayu laut 1 jari, kulit pulai1 jari, bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, dan gula enau 3 jari
- Cara pengolahan:
- Semua bahan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan air bersih 5 gelas, dan didihkan hingga airnya tinggal setengahnya. Kalau sudah dingin kemudian disaring
- Cara penggunaan:
- minumlah 2-3 kali sehari 1/2 gelas.
- Ramuan 3:
- Bahan:
- Daun sirih 10 lembar, rimpang lempuyang 3 jari, cabai hitam 6 buah, beras merah 1 cangkir dan arak 3 gelas.
- Cara pengolahan:
- Ramuan ini semua dicuci dan ditumbuk halus, setelah halus dicampur dengan arak 2 cangkir dan diremas baik-baik.
- Cara penggunaan:
- Gunakan ramuan ini untuk menggosok dan mengurut seluruh tubuh si-penderita. ( 1-2 kali sehari atau sesuai kebutuhan)
- Ramuan 4:
- Bahan:
- Beras merah 1 cangkir dan minyak kesambi.
- Cara pengolahan:
- Beras ditumbuk halus dan diremas-remas dengan minyak kesambi 6 sendok makan.
- Cara penggunaan:
- Gunakanlah untuk melumas tubuh. ( 1 kali sehari pada malam hari sebelum tidur).
- Ramuan 5:
- Bahan:
- Daun singkong manis 8 tangkai
- Cara pengolahan:
- Daun singkong dicuci bersih dan dikukus sebentar.
- Cara penggunaan:
- makanlah bersama sewaktu makan nasi seperti gado-gado.
Kesimpulan
Beri-beri adalah penyakit yang bisa dicegah dan diobati. Dengan menjaga pola makan seimbang dan kaya vitamin B1, serta memeriksakan diri ke dokter secara rutin, kamu dapat terhindar dari penyakit ini. Ingat, kesehatan adalah harta yang paling berharga!
Catatan:
- Artikel ini hanya untuk tujuan edukasi dan tidak boleh digunakan sebagai dasar diagnosa atau pengobatan.
- Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Sumber:
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/thiamine-oral-route-injection-route/description/drg-20066328
- https://www.who.int/publications-detail-redirect/WHO-NHD-99.13
- https://stacks.cdc.gov/view/cdc/80248
- Berbagai sumber lainnya
Semoga bermanfaat!
Terima kasih sudah membaca!