Fe-Folat dan MGM Sama Baiknya untuk Ibu Hamil

Penggunaan Fe-Folat dan Multi Gizi Mikro/MGM sama baiknya untuk ibu hamil, terutama menambah berat badan selama kehamilan. Bagaimana pengaruh kedua suplemen ini terhadap PBBH? Artikel ini akan membahas temuan dari penelitian terbaru tentang efektivitas Fe-Folat dan MGM untuk ibu hamil.

ilustrasi ibu hamil

Kehamilan adalah periode krusial yang memerlukan perhatian khusus terhadap nutrisi. Salah satu aspek penting dari kehamilan adalah Penambahan Berat Badan Hamil (PBBH) yang idealnya sebesar 12,5 kg. Di Indonesia, dua jenis suplemen yang sering digunakan adalah Fe-Folat dan Multi Gizi Mikro (MGM). Bagaimana pengaruh kedua suplemen ini terhadap PBBH? Artikel ini akan membahas temuan dari penelitian terbaru tentang efektivitas Fe-Folat dan MGM untuk ibu hamil.

Pentingnya PBBH yang Adekuat

Ibu dengan berat badan pra hamil (BBpH) yang rendah dan PBBH yang tidak memadai dapat mengalami dampak negatif pada pertumbuhan janin. Helwiah Umniyati, dalam disertasinya di Universitas Indonesia, meneliti pengaruh suplementasi MGM dibandingkan dengan Fe-Folat terhadap PBBH. Penelitian ini menjadi relevan karena menilai dua program suplementasi yang lazim digunakan di Indonesia.

Penelitian di Lombok

Penelitian Prospektif di Lombok

Penelitian Helwiah menggunakan data dari SUMMIT (Supplementation with Multiple Micronutrients Intervention Trial), sebuah studi double blind controlled trial pada ibu hamil di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Suplemen diberikan sejak awal kehamilan hingga tiga bulan setelah melahirkan.

Pengumpulan Data

  • Kohort Ibu Hamil: Dari 29.542 kohort ibu hamil dalam data SUMMIT, 7.348 di antaranya memenuhi kriteria inklusi.
  • Kelompok Suplemen: 3.639 ibu hamil menerima Fe-Folat dan 3.718 ibu menerima MGM.
  • Pengukuran: Berat badan diukur dua kali selama kehamilan dengan jarak minimal 11 minggu, pengukuran pertama pada usia kehamilan kurang dari 24 minggu dan pengukuran kedua lebih dari 28 minggu.

Hasil Penelitian

PBBH yang Tidak Memadai

Studi ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam PBBH antara ibu yang mengonsumsi MGM dan Fe-Folat. Rerata PBBH di Lombok adalah 9,04 kg, lebih rendah dari rerata PBBH yang dianjurkan di negara berkembang sebesar 12,5 kg.

Perbandingan Regional

  • Madura: 6,6 kg
  • Purworejo: 8,3 kg
  • Indramayu: 8,9 kg

Lombok memiliki PBBH yang sedikit lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah tersebut, namun tetap lebih rendah dari yang dianjurkan.

Tantangan dalam PBBH

Sebagian besar ibu hamil di Lombok (75 persen) masih belum mencapai PBBH yang adekuat, terutama pada ibu dengan BBpH kurang dari 40 kg. Proporsi PBBH yang tidak memadai mencapai 97 persen di kelompok ini.

Kesimpulan

Penelitian Helwiah Umniyati memberikan wawasan penting mengenai efektivitas suplementasi Fe-Folat dan MGM untuk ibu hamil di Indonesia. Meskipun kedua suplemen menunjukkan hasil yang serupa, PBBH yang dicapai masih di bawah standar yang dianjurkan. Perlu ada intervensi tambahan untuk meningkatkan PBBH, terutama di daerah dengan prevalensi BBpH yang rendah.

Dalam kesimpulan, baik Fe-Folat maupun MGM sama-sama penting untuk kesehatan ibu hamil, namun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai PBBH yang optimal. Pemerintah dan pihak terkait perlu terus mengupayakan program kesehatan ibu dan anak yang lebih efektif.


Catatan:

  • Dengan artikel ini, diharapkan para ibu hamil dapat lebih memahami pentingnya nutrisi selama kehamilan dan memilih suplemen yang tepat untuk kesehatan mereka dan janin yang dikandung.
  • Artikel ini hanya sekedar untuk edukasi dan pembelajaran yang tidak boleh dijadikan pengganti saran medis atau profesional.
  • Tetaplah berkonsultasi ke pihak profesional agar mendapat saran yang lebih tepat dengan kondisi kesehatan anda secara menyeluruh

Dari berbagai sumber, semoga bermanfaat.