Melahirkan di dalam air (Water Birth): Sejarah, Keuntungan, Dan Proses Persalinan

Berminat melahirkan dalam air? Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Di Jakarta sudah ada yang menawarkan fasilitas itu. Seperti apa? SAKIT! itulah

Berminat melahirkan dalam air? Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri. Di Jakarta sudah ada fasilitas yang menawarkan metode ini. Apa saja keuntungannya dan bagaimana prosesnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!

ilustrasi melahirkan didalam air

SAKIT! Itulah yang paling ditakutkan kaum perempuan saat melahirkan. Tidak heran bila berbagai teknik untuk mengurangi rasa sakit persalinan sangat diminati, mulai dari persalinan Caesar, bius epidural, hingga hipnobirthing. Kini, teknik persalinan yang mulai banyak diminati adalah melahirkan dalam air.

Sejarah dan Pengembangan Teknik Melahirkan Dalam Air

Melahirkan dalam air sebenarnya bukanlah metode baru. Teknik ini pertama kali diperkenalkan di Rusia pada tahun 1960-an oleh Igor Tjarkovsky. Seiring berjalannya waktu, metode ini menyebar ke Amerika Serikat, Eropa, dan akhirnya Indonesia.

Di Indonesia, melahirkan dalam air mulai diperkenalkan pada Oktober 2006 di Sammarie Clinic Healthcare, Jakarta. Meski awalnya belum banyak yang menerima, metode ini kini semakin populer dan diminati oleh banyak ibu hamil yang mencari alternatif persalinan yang lebih nyaman.

Keuntungan Melahirkan Dalam Air

Melahirkan dalam air menawarkan banyak manfaat, tidak hanya bagi ibu tetapi juga bagi bayi yang dilahirkan. Berikut beberapa keuntungannya:

Bagi Ibu:

  1. Rasa Sakit Berkurang: Sakit akibat kontraksi dapat berkurang hingga 60% karena air membantu sirkulasi darah yang lebih baik dan aliran oksigen ke otot-otot rahim.

  2. Lebih Nyaman dan Rileks: Air hangat membantu ibu merasa lebih nyaman dan rileks, mengurangi stres dan membuat ibu lebih mudah menemukan posisi yang nyaman.

  3. Mengurangi Perobekan Perineum: Air hangat membuat perineum lebih elastis dan rileks, mengurangi risiko robekan dan kebutuhan episiotomi.

  4. Lebih Konsentrasi: Kondisi fisik yang lebih rileks membantu ibu fokus pada persalinan.

  5. Energi Meningkat: Air dapat meningkatkan energi ibu pada tahap akhir persalinan.

  6. Turunkan Darah Tinggi: Air hangat membantu menurunkan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kecemasan.

  7. Persalinan Lebih Singkat: Sirkulasi darah yang baik mempercepat proses pembukaan jalan lahir sehingga persalinan lebih cepat.

Bagi Bayi:

  1. Lebih Merah: Bayi yang dilahirkan dalam air memiliki warna kulit yang lebih merah karena sirkulasi darah yang baik.

  2. Kulitnya Lebih Bersih: Bayi langsung terkena air hangat yang membersihkan lemak-lemak di kulitnya.

  3. Risiko Cedera Kepala Kecil: Bayi langsung jatuh ke dalam air, mengurangi risiko cedera kepala.

  4. Lebih Cerdas: Meskipun belum terbukti secara ilmiah, ada anggapan bahwa bayi yang dilahirkan dalam air lebih cerdas karena risiko cedera kepala yang lebih kecil.

  5. Lebih Nyaman: Bayi merasa seperti berada dalam rahim karena suhu air yang mirip, mengurangi stres.

  6. Risiko Keracunan Ketuban Lebih Kecil: Air ketuban langsung bercampur dengan air kolam, mengurangi risiko keracunan.

  7. Lebih Suka Air: Bayi lebih sensitif terhadap air karena memori pertama mereka tentang air.

Proses Melahirkan Dalam Air

Proses melahirkan dalam air terdiri dari beberapa tahapan:

  1. Sterilisasi Kolam: Kolam disterilisasi dengan desinfektan agar bebas dari kuman.

  2. Pengisian Air: Air diisi dengan suhu yang sesuai dengan tubuh ibu untuk mencegah temperature shock.

  3. Ibu Masuk Kolam: Ibu masuk kolam setelah jalan lahir membuka 5-6 sentimeter untuk menghindari terlalu lama berada dalam air.

  4. Bayi Lahir: Setelah berendam sekitar 1-1,5 jam, bayi siap lahir dengan bantuan sifat mendorong air.

  5. Bayi Diangkat: Bayi diangkat dan langsung diberikan pada ibu untuk pelukan pertama, kemudian tali pusar dipotong dan bayi diperiksa kesehatannya.

Apakah Bayi Tidak Tersedak Air?

"Apakah bayi yang dilahirkan dalam air tidak akan tersedak air karena menangis?" Pertanyaan ini sering muncul dalam benak para ibu. Menurut Dr. Otamar Samsudin, SpOG, bayi tidak akan mengisap udara atau air selama tali pusarnya belum dipotong. Bayi tetap menerima oksigen dari ibu melalui tali pusar hingga dipotong.

Kesimpulan

Melahirkan dalam air merupakan alternatif persalinan yang menawarkan banyak keuntungan baik bagi ibu maupun bayi. Dengan fasilitas yang tersedia di Jakarta, ibu-ibu tidak perlu pergi ke luar negeri untuk mencoba metode ini. Jika Anda tertarik, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan metode ini sesuai dengan kondisi Anda.