Keju merupakan produk olahan susu yang selama ini dikenal kaya kalsium dan gizi penting lainnya. Namun, menurut sebuah penelitian baru asal Perancis,
Keju, si lezat kaya kalsium dan gizi, ternyata bisa jadi biang keladi diabetes lho! Kok bisa?
Menurut penelitian di Perancis, makan keju berlebihan bisa bikin tubuh kebanjiran asam. Nah, kelebihan asam ini ternyata bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kenapa sih keju bisa bahaya?
Keju termasuk makanan penghasil asam. Saat tubuh mencerna makanan, normalnya asam dan basa akan seimbang. Tapi, kalau makan keju berlebihan, keseimbangan ini bisa terganggu.
Tubuh yang kebanjiran asam bisa bikin fungsi insulin terganggu. Insulin ini penting banget buat mengubah gula darah menjadi energi. Kalau insulin gak kerja dengan baik, gula darah bisa menumpuk dan jadi diabetes.
Contoh makanan lain yang juga bisa bikin asam:
- Daging merah
- Unggas
- Ikan
- Telur
- Roti
- Oat
- Pasta
- Nasi
- Makanan olahan
- Minuman ringan
Tapi tenang, masih ada harapan!
Orang sehat dengan sistem tubuh normal sebenarnya bisa menetralkan asam dari makanan. Artinya, makan keju secukupnya gak masalah.
Yang bahaya itu kalau:
- Makan keju berlebihan, misalnya lebih dari 30 gram per hari.
- Sistem tubuh gak normal, misalnya karena obesitas, penyakit ginjal, atau penyakit autoimun.
Tips aman makan keju
Walau hasil penelitian mengatakan seperti diatas, bukan berarti kamu enggak boleh makan keju sama sekali ya, intinya perhatikan batasan dan kondisi kesehatan tubuh kamu. Berikut beberapa tips konsumsi keju yang aman:
- Konsumsi secukupnya, sesuai porsi yang dianjurkan oleh dokter atau ahli gizi.
- Pilih keju rendah lemak dan rendah sodium. Contohnya keju ricotta, keju cottage, keju mozzarella, atau keju feta.
- Seimbangkan dengan makanan kaya basa seperti buah dan sayur. Contohnya bayam, brokoli, pisang, jeruk, atau alpukat.
- Jaga kesehatan tubuh dengan pola makan seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup.
- Minum air putih yang cukup untuk membantu tubuh mengeluarkan racun.
Ingat: Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan sesuai dengan kondisi kesehatan kamu.
Tambahan:
- Variasikan jenis keju yang kamu konsumsi.
- Gunakan keju sebagai bahan pelengkap dalam masakan, bukan sebagai makanan utama.
- Baca label informasi gizi pada kemasan keju sebelum membeli.
- Perhatikan juga kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Sumber: