Sejarah dan Manfaat Pijat: Dari Tradisi Kuno hingga Teknik Modern

Di artikel ini kita akan membahas lengkap soal sejarah pijat dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, teknik-teknik pijat yang populer, hingga manfaatnya yang bikin kamu nggak nyangka. Let’s dive in!

Ilustrasi Pijat

Hey, guys! Kalian pernah nggak sih merasa badan capek banget setelah seharian beraktivitas? Nah, solusinya bisa banget dengan pijat. Ternyata, seni pijat ini udah ada sejak zaman dulu banget dan punya sejarah yang panjang. Di artikel ini kita akan membahas lengkap soal sejarah pijat dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, teknik-teknik pijat yang populer, hingga manfaatnya yang bikin kamu nggak nyangka. Let's dive in!

Sejarah Pijat

Catatan Kedokteran dari Mesir Kuno dan India

Sejarah pijat tertua tercatat dalam Papyrus Ebers, sebuah catatan kedokteran dari zaman Mesir Kuno. Selain itu, ada juga catatan kedokteran dari India sekitar tahun 1.800 SM. Kedua dokumen ini memuat informasi tentang seni pijat, diet, olahraga, dan berbagai catatan kedokteran lainnya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Penggunaan Pijat di Cina Kuno

Di Cina, sekitar 5.000 tahun yang lalu, para dokter mempercayai bahwa pijat merupakan teknik pengobatan penting. Penemuan ini menegaskan bahwa seni pijat sudah banyak dipraktikkan dalam budaya umat manusia secara turun-temurun. Bahkan, meskipun banyak orang mungkin belum mengetahui teknik pijat yang benar, mereka sering kali secara tidak sadar melakukan sentuhan-sentuhan yang sebenarnya adalah bagian dari seni pijat itu sendiri.

Tradisi Pijat di India dan Afrika

Di India, pijat telah menjadi bagian dari tradisi perawatan sehari-hari. Para ibu mempelajari keterampilan ini dari orang tua mereka dan mewariskannya kepada anak-anak mereka. Bahkan, pijatan dimulai tak lama setelah bayi lahir atau setelah tali pusar bayi lepas. Di Afrika, teknik dan minyak pijat bervariasi antara negara satu dengan lainnya. Misalnya, di Nigeria lebih suka menggunakan minyak kelapa sawit, sementara di Ghana menggunakan shea butter. Pijatan biasanya dilakukan setelah anak selesai mandi dengan memberikan tekanan yang agak kuat.

Sejarah Pijat di Indonesia

Di Indonesia, Pijat atau urut sudah dikenal sejak lama, sejak zaman kerajaan di Pulau Jawa. Pada masa itu, masyarakat Jawa menyebut pijat dengan istilah urut dan digunakan sebagai sarana kesehatan. Contohnya, ibu-ibu yang akan melahirkan/bersalin ditolong oleh dukun bayi. Jika terjadi kelainan, seperti posisi janin tidak benar, akan dirawat/ditangani oleh dukun bayi yang ahli. Begitu pula saat kelahirannya.

Bahkan, sesudah bersalin, selama 35 hari, sang ibu harus mendapat perawatan agar urat-urat kaki tidak menonjol keluar, selaput urat perut tidak membesar (gemuk-gombyor), kulit tetap kencang dan badan sehat. Sang bayi pun demikian, selama 40 hari, setiap dua hari sekali, harus dirawat agar pertumbuhannya baik, tidak rewel, ceria dan sehat. Selain itu, orang yang masuk angin, badan ngilu dan pegal-pegal juga perlu tukang urut agar peredaran darah lancar, stamina meningkat, dan badan nyaman.

Teknik Pijat yang Populer

Berikut ini beberapa tehnik pijat didunia yang tergolong sangat populer:

1. Pijat Jaringan Dalam

Teknik ini digunakan untuk perawatan bagian tubuh yang mengalami rasa nyeri seperti keseleo, nyeri bahu, nyeri persendian, atau leher tegang. Pijatan ini sering diterapkan pada atlet meskipun rasanya cukup menyakitkan.

2. Pijat Batu Panas

Menggunakan batu basal yang dapat menahan panas tubuh, teknik ini bermanfaat untuk melemaskan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan membuat pikiran tenang. Pijatan ini bisa membuat tubuh rileks dan tidak stres.

3. Pijat Thai

Pijat Thai terkenal dengan gerakan yang menyerupai senam. Terapis menggunakan kaki dan lutut untuk menekan tubuh. Keuntungannya adalah saat dipijat kamu masih bisa mengenakan pakaian dan tidak memerlukan lotion atau minyak untuk memijat.

4. Pijat Jepang (Shiatsu)

Shiatsu berarti tekanan jari. Pijatan ini dilakukan khusus untuk menenangkan pikiran dan meningkatkan peredaran darah pada sistem saraf.

5. Pijat Swedia

Teknik pijat ini sangat sederhana dan menggunakan minyak aromaterapi. Gerakan memutar lembut dengan tekanan yang cukup lembut membantu relaksasi otot dan mendorong pelepasan hormon endorfin, yang merupakan penghilang rasa sakit alami tubuh.

Manfaat dan Tujuan Pijat

Lalu, apakah pijat hanya digunakan untuk pengobatan? Jawabannya tidak. Pijat juga mempunyai manfaat atau kegunaan lain, seperti relaksasi (santai), misalnya dengan lulur dan creambath. Dengan lulur, selaput otot menjadi kenyal, pori-pori jadi hangat, dan kulit jadi mulus. Selain itu, badan akan menjadi rileks. Sedangkan creambath, akan membuat akar-akar rambut menjadi kuat, kulit di seputar leher dan wajah tidak cepat keriput. Juga, kelopak mata jadi segar dan saraf-saraf telinga menjadi sensitif.

Tujuan Pijat

Secara umum, tujuan pijat adalah membuat badan menjadi sehat. Beberapa tujuan pijat antara lain:

  1. Melancarkan peredaran darah: Tekanan dan urutan pada permukaan tubuh membantu aliran darah menuju jantung.
  2. Memberikan relaksasi pada urat dan syaraf: Gerakan mengurut dan tekanan menciptakan rasa nyaman.
  3. Memberikan kekenyalan pada otot.
  4. Membantu pembentukan tonus: Tonus adalah cairan yang dihasilkan dari kelenjar tiroid dan membantu metabolisme tubuh.
  5. Memberikan kenyamanan serta kehangatan terhadap tubuh.

Selain itu, Pijat juga bisa digunakan pada semua tingkatan usia, baik anak-anak maupun orang tua. Lebih bagus lagi, pijat penting untuk perawatan orang-orang lanjut usia (manula) serta olahragawan. Sebab dengan pijat, peredaran darah jadi lancar, dan badan sehat. Kesimpulannya, selain relaksasi, pijat bisa dimanfaatkan untuk pengobatan sejumlah penyakit yang tidak disebabkan oleh jamur atau virus/bakteri. Namun, pijat tidak boleh dilakukan terhadap wanita yang sedang hamil muda (1-5 bulan) karena amat berisiko. Pijat untuk wanita hamil hanya boleh dilakukan pada bagian-bagian tertentu seperti tangan, kaki, punggung, dan leher. Pinggul, perut, dan pinggang tidak boleh diurut.

Manfaat Pijat

Pijat memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain:

  • Mengurangi ketegangan otot: Membantu mengatasi nyeri dan kekakuan otot.
  • Meningkatkan sirkulasi darah: Membantu memperlancar aliran darah dalam tubuh.
  • Menstimulasi sistem kekebalan tubuh: Membantu tubuh melawan penyakit.
  • Mengurangi hormon stres: Meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
  • Meningkatkan fleksibilitas sendi: Membantu menjaga kelenturan tubuh.
  • Membantu pemulihan cedera: Mempercepat penyembuhan dari cedera.
  • Meredakan kecemasan dan depresi: Menyediakan sarana untuk relaksasi dan refleksi.
  • Membantu pasien arthritis: Mengurangi rasa sakit dan kaku pada sendi.
  • Mengurangi efek samping pengobatan kanker: Seperti kelelahan, mual, depresi, pembengkakan, dan rasa sakit.

Kondisi yang Harus Diperhatikan

Meskipun pijat memiliki banyak manfaat, ada beberapa kondisi di mana pijat harus dihindari:

  • Cedera kaki atau luka terbuka: Pijat dapat memperparah kondisi ini.
  • Asam urat dan peradangan: Tekanan pijat dapat menyebabkan rasa sakit yang lebih parah.
  • Kehamilan: Terutama pada trimester pertama, pijat pada telapak kaki dapat merangsang kontraksi.
  • Masalah pembekuan darah: Pijat dapat meningkatkan sirkulasi dan berpotensi menyebabkan gumpalan darah.

Kesimpulan

Pijat adalah salah satu metode kuno yang telah terbukti efektif untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Dengan memahami sejarah, teknik, dan manfaat pijat, kita bisa lebih menghargai warisan budaya ini dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan kita. Namun, penting untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan dan berkonsultasi dengan profesional medis sebelum memulai terapi pijat.

Catatan:

  • Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan edukasi.
  • Konsultasikan dengan dokter sebelum menjalani terapi pijat.
  • Pilihlah terapis pijat yang qualified dan berpengalaman.

Sumber: