Obat Herbal Harus Penuhi Standar Ilmiah

PRODUK obat herbal di Indonesia kini sudah mencapai puluhan ribu dan dikenal luas sebagai jamu oleh sebagian masyarakat. Persoalannya, obat tersebut

Ilustrasi Orang Sedang Membuat Jamu

Hai sobat Aun! Siapa nih yang suka minum jamu atau menggunakan obat herbal untuk menjaga kesehatan? Ternyata, produk obat herbal di Indonesia sudah mencapai puluhan ribu loh dan dikenal luas sebagai jamu. Namun, penggunaan obat herbal ini masih sering diperdebatkan karena belum sepenuhnya berbasis pada bukti ilmiah. Yuk, kita kupas tuntas pentingnya standar ilmiah dalam penggunaan obat herbal ini!

Pentingnya Bukti Ilmiah dalam Obat Herbal

Produk obat herbal atau jamu memang sudah dikenal luas dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, agar dapat diterima secara medis, obat herbal harus memenuhi standar ilmiah. Penggunaan obat herbal harus berdasarkan pendekatan evidence-based medicine (medik berbasis bukti-bukti ilmiah).

Prof. Dr. Wahyuning Ramelan, Sp.And, seorang guru besar pensiun dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut dalam seminar "Obat Herbal dalam Pembangunan Kesehatan" yang diadakan di Business Center, Mega Glodok Kemayoran, Jakarta. Beliau mengatakan, "Pemerintah seharusnya mendorong lomba penelitian khusus jamu atau obat herbal, serta mendorong pihak swasta untuk ikut berperan mendanai penelitian di bidang ini."

Peran Pemerintah dan Stakeholder

Agar obat herbal dapat memenuhi standar ilmiah, peran pemerintah dan stakeholder sangatlah penting. Pemerintah perlu lebih berperan dalam penelitian obat tradisional dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak. Menurut Ramelan, pemerintah juga harus menyediakan peralatan penelitian untuk lembaga pendidikan tinggi atau lembaga penelitian.

Dr. Sidik dari Universitas Padjajaran menambahkan bahwa lembaga pendidikan tinggi juga memiliki peran signifikan dalam meneliti efek farmakologik obat tradisional. "Obat herbal bisa menjadi potensi besar bangsa kita jika diketahui secara akademik ilmiah semua efek farmakologiknya, efek sampingnya, dan berbagai cara masuk yang efektif ke tubuh," ujarnya.

Tantangan dalam Penelitian Obat Herbal

Meski potensial, penelitian obat herbal menghadapi banyak tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya kerjasama lintas disiplin antara peneliti (universitas), industri, dan pemerintah. Dr. Sidik menekankan pentingnya kerjasama ini agar hasil penelitian dapat dikemas menjadi produk berorientasi paten dan pasar.

Beliau juga menyatakan, "Penelitian obat herbal sangat penting, tetapi hasil penelitian itu harus dapat dikemas menjadi produk yang berorientasi paten dan pasar." Ini berarti bahwa tidak hanya peneliti yang perlu bekerja keras, tetapi juga industri dan pemerintah harus mendukung penuh agar obat herbal bisa diterima secara medis.

Kesimpulan

Jadi, sobat Aun, penggunaan obat herbal atau jamu di Indonesia sepertinya memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan masyarakat. Namun, agar bisa diterima secara medis dan aman digunakan, obat herbal harus memenuhi standar ilmiah yang ketat. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri perlu bekerja sama erat untuk melakukan penelitian dan mengembangkan produk herbal yang berbasis bukti ilmiah.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan obat herbal Indonesia tidak hanya dikenal luas di dalam negeri tetapi juga bisa menembus pasar internasional sebagai produk kesehatan yang aman dan efektif. Jadi, mari kita dukung bersama penggunaan obat herbal yang ilmiah dan bermanfaat untuk kesehatan kita semua!