Daripada Dijus, Lebih Baik Diblender Saja!

Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat besar dari buah yang diblender, perbandingan antara jus dan blender, serta tips praktis dalam menyajikan buah untuk anak-anak.

Apakah Anda sering memberikan jus buah kepada anak-anak? Tahukah Anda bahwa membuat jus buah dengan blender ternyata lebih baik dibandingkan menggunakan juicer? Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat besar dari buah yang diblender, perbandingan antara jus dan blender, serta tips praktis dalam menyajikan buah untuk anak-anak.

Nutrisi Jus Buah

Kenapa Buah yang Diblender Lebih Baik?

Buah adalah bagian penting dari piramida makanan. Mereka kaya akan vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun, tidak semua anak menyukai buah-buahan. Anak-anak sering kali enggan mengunyah buah seperti apel, pisang, atau jeruk. Di sisi lain, mereka biasanya lebih tertarik pada minuman rasa buah yang manis.

Membuat jus buah dengan blender memungkinkan anak-anak mendapatkan lebih banyak serat dari buah, tidak hanya vitaminnya. Dr. Dida Gurnida, Sp.A, MKes., spesialis nutrisi dan metabolik anak dari RS Hasan Sadikin Bandung, menjelaskan bahwa memberikan jus buah dalam kemasan sebenarnya tidak sepenuhnya baik, meskipun mencantumkan 100 persen buah asli. Jus kemasan sering kali mengandung pengawet dan bahan tambahan lainnya yang tidak sebaik buah segar.

Manfaat Membuat Jus dengan Blender

  1. Kandungan Serat yang Lebih Tinggi

    • Blender mempertahankan serat alami buah, berbeda dengan juicer yang memisahkan jus dari seratnya. Serat ini penting untuk pencernaan anak-anak.
  2. Zat Gizi yang Lebih Utuh

    • Proses pengemasan jus dapat mengurangi kandungan gizi dalam buah. Dengan memblender buah segar, zat gizinya tetap terjaga.
  3. Tidak Perlu Tambahan Gula

    • Buah sudah mengandung gula alami, sehingga tidak perlu menambahkan gula lagi saat diblender. Ini mengurangi risiko konsumsi gula berlebihan pada anak.

Tips Membuat Jus Buah yang Sehat

Kupas Kulitnya

Menurut buku The Family Nutrition Book karya William Sears, MD, dan Martha Sears, RN, ada beberapa saran sebelum buah diblender atau dijus:

  1. Kulit buah dan sayur biasanya mengandung zat gizi yang baik, meski kadang tidak terlalu aman karena mungkin masih mengandung pestisida. Kupas buah dan sayur non-organik untuk mengurangi pestisida.
  2. Saat mengupas jeruk, jangan bersihkan bagian putihnya karena mengandung bioflavonoid.
  3. Kupas segala jenis buah yang telah mengalami proses pelilinan.
  4. Buang biji buah sebelum dijus atau diblender, kecuali biji jeruk, melon, dan anggur yang bisa ikut diblender.
  5. Minumkan secara perlahan. Meminum jus terlalu cepat dapat mengganggu pencernaan. Biarkan usus anak terbiasa dengan jenis jus yang baru.

Risiko Konsumsi Jus Berlebihan

Mengonsumsi terlalu banyak jus buah dapat menyebabkan kelebihan berat badan pada anak-anak. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), satu dari empat anak di AS mengalami kelebihan berat badan atau berisiko overweight. Jus buah yang mengandung gula dan kalori berlebih bisa berkontribusi pada masalah ini.

Jus kemasan sering kali hanya mengandung vitamin C sebagai zat gizi utama, dengan sebagian besar komposisinya adalah karbohidrat dari gula. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan diare, nyeri perut, dan kerusakan gigi. Oleh karena itu, AAP merekomendasikan asupan jus buah dibatasi hanya setengah gelas per hari untuk anak berusia 1-6 tahun dan satu gelas per hari untuk anak berusia 7-18 tahun.

Kesimpulan

Membuat jus buah dengan blender memberikan banyak manfaat dibandingkan dengan menggunakan juicer atau membeli jus kemasan. Anak-anak mendapatkan serat yang lebih tinggi, zat gizi yang lebih utuh, dan menghindari konsumsi gula berlebih. Dengan mengikuti beberapa tips sederhana dalam mempersiapkan buah, orang tua bisa memastikan anak-anak mendapatkan manfaat maksimal dari buah yang mereka konsumsi.

Mari mulai memblender buah untuk mendapatkan manfaat sehatnya dan menjaga kesehatan anak-anak kita dengan lebih baik!