Human Papilloma Virus Mengintai Para Wanita

WANITA harus mulai waspada saat ini terutama pada organ alat kelamin. Kini, kanker serviks atau leher rahim merupakan penyebab utama pada kematian

kanker serviks - Wikipedia

Pada saat ini, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan organ alat kelamin semakin mendesak, terutama bagi wanita. Kanker serviks, juga dikenal sebagai kanker leher rahim, telah menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker, terutama di negara-negara berkembang. Menurut data dari Globocan 2002, terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan sekitar 22.000 kematian di wilayah Asia Tenggara. Bahkan, angka tersebut menunjukkan bahwa setiap harinya, sekitar 20 wanita Indonesia kehilangan nyawa akibat penyakit ini. Informasi ini disampaikan oleh Dr. Dwiani Ocviyanti, seorang ahli kandungan dari RS Ciptomangunkusumo, dalam sebuah seminar mengenai kanker serviks di Restoran Saung Galah, Jakarta.

Ancaman HPV bagi Kesehatan Wanita

Kanker serviks, yang menyerang area bawah rahim, disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini sangat mudah menular melalui kontak seksual dan dapat menginfeksi siapa saja yang telah aktif secara seksual, baik pria maupun wanita. Salah satu tantangan dalam menghadapi HPV adalah sulitnya mendeteksi gejalanya. Sehingga, seringkali orang tidak menyadari bahwa mereka sudah terinfeksi dan bahkan telah menularkannya kepada orang lain.

Pentingnya Pencegahan Dini

Selain kanker serviks, HPV juga dapat menyebabkan penyakit kutil kelamin atau genital wart. Bedanya, kutil kelamin dapat terdeteksi secara kasat mata dan dapat menyerang baik laki-laki maupun wanita. Kutil ini menyebabkan rasa gatal dan perih pada bagian luar alat kelamin. Meskipun kutil kelamin dapat diobati dengan perawatan medis, namun virus HPV tetap berada dalam tubuh dan kutil bisa muncul kembali setelah perawatan.

Pencegahan Melalui Vaksinasi dan Pap Smear

Dr. Dwiani menekankan pentingnya pencegahan dini terhadap kanker serviks dan kutil kelamin. Dua cara yang disarankan adalah vaksinasi HPV dan Pap Smear. Vaksinasi ini dilakukan tiga kali dalam enam bulan sebagai pencegahan primer. Sedangkan Pap Smear adalah pemeriksaan yang mengambil sel dari serviks untuk diperiksa di bawah mikroskop guna mendeteksi kelainan sebagai pencegahan sekunder. Dengan melakukan pencegahan ini, tingkat risiko terkena kanker serviks dan kutil kelamin dapat dikurangi hingga 98 persen, terutama jika dilakukan pada usia 9-26 tahun atau minimal enam bulan sebelum menikah.

Kesimpulan

Kesadaran akan ancaman HPV terhadap kesehatan wanita semakin mendesak. Kanker serviks dan kutil kelamin bukan hanya masalah kesehatan fisik, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan seperti vaksinasi HPV dan Pap Smear secara rutin. Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit yang dapat mengancam jiwa ini.